Minggu, 19 April 2009

Champions League 2009

Dominasi English Premier League
Mengacu pada hasil 2nd leg yang terjadi kemaren dapat diketahui hasil tim tim mana yang berhasil lolos ke semi final UEFA champions League 2009. Dari 8 tim yang bertanding merebutkan tiket ke babak semi final didapat dari 4 tim yang lolos 3 tim diwakili oleh tim dari Inggris (EPL). Itupun ada 2 tim sesama inggris yang saling bentrok di babak perempat final. Yaitu antara Chelsea dan Liverpool, yang mana pertandingan kedua yang berlangsung di Stamford Bridge kandang Chelsea berakhir dengan skor 4-4 dan pertandingan ditetapkan UEFA sebagai pertandingan terbaik dalam sepanjang sejarah penyelenggaraan Champions League. Kemudian yang berhak lolos adalah Chelsea karena pertemuan pertama dikandang Liverpool dimenangkan oleh Chelsea dengan skor 3-1 jadi secara Agregat Chelsea unggul dengan skor 7-5. Karena faktor Guss Hiddink yang bisa menyelamatkan permainan Chelsea menjadi lebih atraktif semenjak pergantian pelatih dari tangan Luis Felipe Scolari.
Dan ke 3 wakil Inggris adalah Chelsea , Manchester United dan Arsenal yang anggota the Big Four di Premier League. Ini untuk ketiga kalinya dalam kurun tiga tahun terakhir penyelenggaraan Inggris menempatkan 3 wakilnya di babak semi final Liga Champion. Memang dominasi tim Inggris tidak terbantahkan dalam liga champion ini,mengingat kompetisi yang paling kompetitif yang ada di benua biru ini. Dengan kompetisi yang menarik dari tahun-ke tahun secara langsung dapat mengangkat kualitas permainan tim-tim Liga Inggris di level ERopa ataupun Dunia. Untuk Babak semi final ini akan saling bertemu Chelsea-Barcelona dan Manchester United - Arsenal. Negara lain yang menyisakan wakilnya hanya Spanyol yang diwakili oleh Bracelona. Tim dari Catalan ini memang lagi bagus-bagusnya,memimpin liga spanyol dari kejaran Real madrid,serta ditambah permainan Leonel Messi yang semakin berbahaya bagi semua pertahanan tim lawan.
Siapakah juara Liga Champion 2009 kali ini kita tunggu saja .....

Pemilu Legislatif 2009

Pemilu Legislatif 2009 yang diselengggarakan pada 9 April 2009 kemarin telah selesai digelar serentak diseluruh wilayah Indonesia dan warga negara indonesia (WNI) yang ada di luar negeri. Pemilu yang dengan semangat Jujur,adil dan demokratis merupakan harapan seluruh komponen bangsa ini. Akan tetapi masih banyak ketidak sesuaian dalam proses penyelenggaraan pemilu itu sendiri. Mulai dari masalah DPT (daftar pemilih tetap) yang masih terjadi kekacauan dimana- mana dan kendala akan kesiapan Logistik pemilu dan pendistribusiannya. Yang jelas penyelenggaraan pemilu kali ini cukup aman dan tidak terjadi kekacauan dimana-mana,biarpun masih ada keributan saat penyelenggaraan kampanye terbuka menjelang pemilu.
Untuk itu saya menyempatkan diri untuk mudik untuk nyontreng caleg yang ada dikertas suara (proses pemungutan suara). Lumayan ada libur sedikit ditambah libur akhir pekan sehingga bisa saya manfaatkan mudik sekalian nyontreng. Dan setelah saya amati proses pemungutan suara kali ini terutama yang ada di TPS tempat saya memilih, dari jumlah DPT yang ada di TPS ini ada sekitar 413 suara yng berhak mendpatkan hak plilihnya dalam Pemilu legislatif kali ini. Akan tetapi kenyataannya peserta yang menggunakan hak pilihnya hanya mencapai 57%, ini mengindikasikan angka golput yang lumayan tinggi. Masyarakat enggan mendatangi tempat pemungutan suara karena mereka banyak menganggap proses pemilu itu sendiri belum tentu bisa merubah kehidupan mereka. Dan masalah yang kedua banyaknya peserta yang kebingungan dalam melakukan proses pencontrengan sendiri,karena kertas suara yang besar dan banyak peserta partai pemilu dan diikuti para calegnya. Dengan demikian banyak juga kertas suara yang tidak sah. Nah inilah potret pemilu legislatif yang ada di TPS saya berada dan mungkin tidak sedikit TPS yang lain mengalami hal yang sama.
Dan kedepan mungkin pihak penyelnggara pemilu dalam kali ini pemerintah melalui KPU harus lebih bekerja keras lagi mempersiapkan pesta demokrasi yang terjadi setiap lima tahun sekali ini. Sehingga tidak banyak sekali masalah yang terjadi dalam persiapan ,proses maupun hasil pemilu itu sendiri.

Rabu, 01 April 2009

Raja-Raja Mataram

Raja Mataram atau yang sekarang lebih dikenal dengan Raja Jawa memang sampai sekarang masih berlanjut sistem kekuasaannya,akan tetapi setelah indonesia merdeka semua sistem kerajaan yang ada di Negara ini masuk dalam terotrial NKRI. Jadi kekuasaan para Raja raja sekarang ini tidak seabsolut pada jaman sebelum kemerdekaan.
Untuk dipulau jawa sendiri ,sekarang ini sisa -sisa kekuasaan yang masih memegang peranan penting dan masih sangat dihormati para abdi dan rakyatnya hanya kesultanan Yogyakarta. Dengan tidak bermaksud mendiskreditkan kesultanan yang lain akan tetapi memang kenyataannya seperti itu. Dibandingkan dengan kesultanan tetangga yaitu Surakarta , Yogyakarta masih menunjukan gaungnya di Nusantara ini. Memang kita ketahui bersama bahwa dua kesultanan ini sebelumnya dibawah satu bendera dan kekuasaan Kerajaan Mataram.
Untuk Mengingat kembali siapa Raja-raja yang berkuasa,berikut adalah Raja -raja yang berkuasa semenjak jaman Mataram.

Sultan Mataram
1582-1601. Senopati
1613-1645. Cakrakusuma Ngabdurahman (Sultan Agung), setelah 1625 dengan gelar Susuhunan
1645-1677. Prabu Amangkurat I (Sunan Tegalwangi)
1677-1703. Amangkurat II
1703-1705. Amangkurat III (Sunan Mas)
1705-1719. Pakubuwana I (Sunan Puger)
1719-1725. Amangkurat IV
1725-1749. Pakubuwana II
1749-1788. Pakubuwana III
1788-1820. Pakubuwana IV
Pada masa 2 ini terjadi intervensi dari pemerintah kolonial Belanda yang mengakibatkan timbulnya perpecahan kerajaan ini. Sehingga ada dua Kekuasaan penting yang menjadikan lahirnya Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta.

Kesultanan Yogyakarta
1755-1792. Abdurrahman Hamengkubuwana I (Mangkubumi)
1792-1810. Hamengkubuwana II (Sultan Sepuh)
1810-1814. Hamengkubuwana III
1814-1822. Hamengkubuwana IV
1822-1855. Hamengkubuwana V
1855-1877. Hamengkubuwana VI
1877-1921. Hamengkubuwana VII4
1921-1939. Hamengkubuwana VIII
1939-1989. Hamengkubuwana IX
1989-Skrg. Hamengkubuwana X.

Kasunanan Surakarta
1820-1823. Pakubuwana V
1823-1830. Pakubuwana VI
1830-1858. Pakubuwana VII
1858-1861. Pakubuwana VIII
1861-1893. Pakubuwana IX
1893-1939. Pakubuwana X
1939-1944. Pakubuwana XI
1944-2004. Pakubuwana XII
2004-Skrg. Dua orang Pakubuwana XIII,terjadi perebutan tahta antara Pangeran Hanggabehi dan Pangeran Tejowulan.