Selasa, 06 April 2010

Gelora Bung Karno (GBK)

Gelora Bung Karno (GBK)
Yang dahulu bernama Gelora Senayan jakarta merupakan salah satu stadion kebanggaan yang dimiliki negeri ini. Komplek olah raga senayan jakarta yang dibangun semasa pemerintahan Soekarno merupakan salah satu proyek terbesar yang pernah ada pada waktu itu. Dan pada waktu itu dikenal dengan nama proyek mercu suar, seiring dengan dibangunnya komplek olah raga senayan dan salah satunya Stadion megah digunakan untuk menggelar acara olah raga bertaraf dunia. Yang dulu kita kenal dengan istilah GANEFO, yaitu event olah raga setara dengan olimpiade bagi negara yang tidak masuk dalam keanggotaan PBB. Kita ketahui bahwa semasa Soekarno Negara kita pernah keluar dari keanggotaan PBB dan mendirikan organisasi tandingan yang bernama NEFO dan membuat event olah raga tandingan sekelas Olimpiade yang diadakan di Jakarta. Memang kalau kita mengenang sejarah bagaimana Negara kita ini sangat berpengaruh di percaturan politik dunia international, menjadi pelopor berbagai organisasi dunia dan sangat ditakuti dan disegani oleh dunia barat. Kembali kepada salah satu kebanggaan yang dimiliki negara kita ini yaitu Stadion Gelora Bung karno seiring dengan prestasi yang ditorehkan atlet2 kita di percaturan olah raga asia dan dunia. Sepak bola kita bisa disegani di level Asia dan bahkan pernah berpartisipasi dalam ajang Olimpiade dengan nama Hindia Belanda karean kita belum merdeka pada waktu itu dan dikalahkan oleh Uni soviet yang menjadi juara dan meraih medali emas pada waktu itu. Di cabang lain yang paling mencolok adalah bagaimana dunia Bulu tangkis dirajai oleh anak2 RI. Gimana supremasi Piala Thomas dan Uber seringkali kita peroleh dan juga ajang All England nama-nama seperti Tan joe hok, Rudy hartono, liem swee King kerap mewarnai juara ajang tersebut.



Tapi kondisi sekarang sangat berbalik 180 derajat, kemegahan yang dimiliki stadion Gelora bung karno tidak bisa mewariskan kepada prestasi Sepak bola negeri ini dan berimbas pada prestasi Olah raga secara umum. Sebagai acuan dilevel Asia tenggara saja Kita sudah tidak mampu berprestasi lagi meraih juara umum untuk penyelnggaraan terakhir kita masih dibawah prestasi Thailand dan Vietnam . Dan lebih memprihatinkan adalah prestasi sepak bola kita yang di Sea games kemaren gagal total dan dikalahkan negara yang bernama Laos dan sebelumnya tidak pernah kalah dari Negara itu. Padahal setiap kita melihat GBK ini terbesit sebuah kebanggaan yang sangat luar biasa dan yang pastinya dan normalnya diikuti dengan prestasi Sepak bola negeri ini. Kegagalan di Sea Games juga berimbas pada Timnas Senior yang gagal bersaing di kualifkasi piala Asia dan dipastikan gagal total karen ada diurutan paling buncit kualifikasi.
Kalau yang menjadi tolok ukur adalah iklim kompetisi dalam negeri,kita juga mempunyai sebuah kompetisi yang besar bahkan mungkin yang paling besar di dunia dari jumlahnya klub yang mengikuti kompetisi dari level divisi terendah sampai level ISL yang paling tinggi. Tapi iklim kompetisi yang sekarang tidak mampu menhasilkan sebuah komposisi Timnas yang solid dan bagus. Berabagi masalah mewarnai kompetisi Sepak bola sekarang ini mulai dari Manajemen ditubuh PSSI sendiri yang dipimpin Nurdin Halid yang dinilai gagal tapi tetep saja tidak ada pembaharuan. Belum lagi masalah kualitas wasit nasional yang sama sekali tidak bisa menunjukna kapasitas sebagai seorang wasit yang tegas dan berkualitas. Jadinya sepak bola jadi tontonan yang kasar,pemukulan terhadap wasit dan antar pemain pun tidak bisa di hindari karena pemicunya adalah wasit itu sendiri. Dan lagi fenomena yang baru adalah kerusuhan suporter yang telah meluas sampai kemana -mana, setiap kelompok suporter pasti punya musuh bebuyutan masing 2 dan ujungnya bentrok saat sebelum pertandingan.
Itulah cerminan sepak bola Indonesia sekarang yang sudah dalam tahap sekarat dan susah untuk bangkit jika tidak ada perubahan yang mendasar di tubuh PSSI dan semua elemen pendukung Sepak bola itu sendiri.

Minggu, 14 Februari 2010

Perayaan Imlek 2010

Imlek

Sebuah perayaan pergantian tahun penanggalan kalender China dan dirayakan secara serentak warga Tiong Hoa yang ada diseluruh dunia. Perayaan hari imlek bertujuan sebagai forum silaturahmi bagi semua keluarga sehingga saling menjaga keutuhan keluarga atau marganya. Pesta kembang api serta kesenian china disuguhkan seperti Barong sai dan juga bagi - bagi Ang pao yang sudah menjadi tradisi disetiap perayaan Imlek ini.

Bagaimana dengan perayaan Imlek di Indonesia ini? Warga Tiong Hoa layak berterima kasih kepada seorang Gus dur atas Jasanya. Karena beliaulah yang menjadikan hari Imlek sebagai hari libur Nasional sehingga warga Tiong hoa bisa merayakannya dengan nyaman dan tanpa rasa takut karena telah diakui pemerintah. Mulai saat Gus dur memerintah sampai sekarang kebijakan itu tidak berubah, tetap menjadikan Imlek sabagai hari libur Nasional. Sebelum Gus dur memerintah, warga tiong hoa yang mana sebagai warga minoritas tapi sangat banyak yang memegang peranaan penting dalam sektor perokonomian negara ini,seringkali menjadi sasaran diskriminasi.

Kita masih ingat betul bagaimana saat kerusuhan (chaos)yang terjadi sepanjang tahun 1997-1998 lalu sebelum reformasi,dimana toko-toko dan apapun yang bebau Tiong hoa (china) menjadi sasaran penjarahan masyarakat karena ketimpangan kesejahteraan yang terjadi. Bukan hanya penjarahan, perusakan serta pelecehan seksual pernah dialami bagi warga minoritas ini . Dan kondisi buruk dan suram tersebut semoga tidak terjadi lagi dimasa-masa yang akan datang.
Dan Harapan warga Tiong hoa pun menemui harapan cerah saat pemerintahan Gus dus menjadikan perayaan Imlek sebagai hari libur Nasional. Dengan demikian hak-hak kaum minoritas ini menjadi lebih terlindungi dan sama kedudukan sebagai warga negara. Sebagaimana persamaan hak dan kewajiban warga negara Indonesia.

Pada awal - awal kemerdekaan kondisi para warga Tiong hoa ini lebih tidak mendapatkan tempat hukum dinegara ini. Bahkan kebijakan Negara pernah mengeluarkan yang pada dasarnya anti (diskriminasi) terhadap Tiong hoa. Akan tetapi kemudian kebijakan itu dicabut karena berpotensi sebagai sebuah senjata pembenaran dalam berbagai tindakan anarki masyarakat pada waktu itu. Dan sastrawan Pramoedya ananta Toer pun pernah menulis buku yang berisi protes terhadap kebijakan yang bertentangan dengan hak azasi manusia ini. Dan karena tulisan itulah sosok Pram menjadi sosok yang begitu dekat membela kaum minoritas ini.

Dari tahun ke tahun pun perkembangan dan perayaan imlek ini sudah menjadi hal yang lumrah dan bisa diterima masyarakat dengan tanpa adanya gesekan. Karena memang pluralisme dinegara indonesia tumbuh subur seiring bergantinya tahun.

Selasa, 12 Januari 2010

Pansus Century

Pansus Century hari ini memanggil sang wakil presiden Bapak Budiono sebagai saksi dalam penyelesaian kasus Bank Century yang memakan uang negara 6.7 trilliun . Didatangkan sebagai saksi karena dianggap Budiono paling tahu masalah pengucuran dana kepada Bank bermaslah ini. Sebagai Gubernur BI yang menjabat pada waktu itu, Budiono dianggap tahu dan berkompeten untuk dimintai keterangan yang bisa menjelaskan mengenai permasalahan ini. Karena BI yang menjadi pengawas semua Bank yang ada di negara ini, seharusnya tahu pasti bank mana saja yang bermasalah dan menggangu stabilitas ekonomi.
Tapi berdasarkan pertanyaan -pertanyaan yang diajukan anggota pansus century,mengisyaratkan jawaban yang belum memuaskan sebagian anggota pansus. Bapak Wakil presiden kita ini cenderung berbicara save dan aman seperti biasanya. Sosoknya yang kalem juga mengisyaratkan dia tidak mau berkonfrontasi dengan berbagai pihak yang ada kaitanya dengan Bank century.
Salah satu anggota pansus bertanya : "siapa saja yang berhak dalam anggota rapat KSSK?",
Budiono menjawab : "Ya menteri keuangan dan Gubernur BI". Dan Pansus menimpali kembali "Tapi kenapa nama Marsilam Simanjutak hadir dalam KSSK, siapa itu ? dan apa fungsinya?"
Semua Bola panas saat ini masih bergulir demi penegakan konstitusi dan pemberantasan korupsi di negara ini. Sampai malam ini pun pansus masih bekerja mewancarai semua saksi yang dianggap bisa dimintai keterangan. Harapan masyarakat sederhana ? Hak angket pansus century ini semoga tidak kempes duluan sebelum sampai tujuan. Seperti hak angket yang sudah-sudah yang tidak pernah bisa tuntas sampai tujuan. Dan untuk pansus yang satu ini saya dukung 100% semoga bisa bekerja secara profesional tanpa ada intervensi dari pihak manapun. karena mereka mewakili jutaan masyarakat yang telah mebayar pajak pada negara ini, tapi koq uangnya malah diselewengkan....
Go Pansus Century