Jakarta dan sekitarnya akhir2 ini sering diguyur hujan, tidak tanggung 2 hujannya. Seminggu ini aku belum melihat sosok matahari yang dengan sinarnya mampu mebawa kehidupan bagi seluruh makhluk di muka bumi ini. Cahaya matahari redup dan bersembunyi malu menampakan diri, seolah membekukan apa saja. Belum lagi jika hujan yang terus menerus tidak diimbangi dengan sistem drainase yang bagus pastilah banjir datang melanda.
Jika suasana seperti ini , pastilah kebiasaan males yang datang. berangkat kerja juga males karena hujan, belum lagi ntar nyuci motor sehabis kena cipratan lumpur dijalanan. Memang kedatangan hujan tidak tanggung -tanggung,sekali datang sulit direm dan dibendung. Jika hujan ditunggu oleh para petani karena sawah mereka kering kerontang, mereka berdoa untuk minta turun hujan. Tapi begitu hujan terus menerus sawah mereka kebanjiran karena tidak bisa menampung limpahan air hujan.
Pada intinya Tuhan sang pencipta selalu memberikan yang terbaik bagi umatnya, tapi kembali lagi bagaimana manusia ini memanfaatkan dan menjaganya. Bukan malah merusaknya sehingga kesembangan alam menjadi terganggu. Akibatnya setiap hujan selalu banjir yang diberitakan dan kambing hitamkan.....
Hujan...hujan...
Jumat, 06 Februari 2009
Hujan...hujan...
Diposting oleh
native_people_art
di
15.42
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
ada akibat pasti sebelumnya ada sebab,halah . . .
yang beginikah yang namanya global warming?
Posting Komentar