Minggu, 18 Januari 2009

Bumi manusia

Novel : Bumi Manusia
Karya : Parmoedya Ananta Toer

Bumi Manusia adalah Buku pertama dari Tetralogi Buru, ditulis saat Pram mendekam dan diasingkan pemerintah dipulau Buru . Sebuah pulau bagi tahanan politik semasa orde baru berkuasa dan tanpa melalui process peradilan.
Buku ini menceritakan seorang tokoh muda bernama Minke yang merupakan anak dari seorang Bupati yang bersekalah di H.B.S Surabaya. H.B.S adalah sekolah milik kolonial Hindia Belanda yang sederajat dengan SMU jaman sekarang.Setting cerita ini ada di daerah Surabaya tepatnya di Wonokromo pada tahun akhir 1899 atau memasuki tahun awal 1900 an. Minke yang diceritakan pram adalah RM. tirto adhi yang merupakan Bapak jurnalis/wartawan pertama dari golongan Pribumi waktu itu.
Semasa menempuh proses belajar mengajar dia tinggal dirumah seoarng Nyai kaya raya yang mempunyai sebuah perusahaan pertenakan dan sawah besar didaerah wonokromo. Nyai tersebut adalah seorang pribumi yang diambil dari kedua orang tuanya dan diperistri oleh seorang administratur Belanda bernama Herman Melemma. Nyai tersebut bernama Nyai Ontosoroh yang mempunyai 2 orang anak dari hasil perkawinan yang tidak pernah sah menurut hukum pemerintah Hindia Belanda hanya karena Nyai Ontosoroh seorang pribumi.
Nyai Ontosoroh adalah seorang Pribumi yang berjiwa teguh dan berpandangan eropa,berbeda dengan Nyai2 lain dan kebanyakan wanita pribumi lain yang tidak berani menyerukan hak2nya sebagai seorang manusia yang terlahir di Bumi Manusia. Dia Belajar Secara otodidak dari suaminya sendiri tentang segala hal yang Eropa mulai hukum dan kegiatan administratif Belanda.Dengan demikian dia berkembang menjadi seorang Wanita Pribumi yang berani dan tangguh menghadapi berbagai tantangan. Dan secara tidak lansung Minke banyak belajar dari tokoh ini.
Minke sendiri selain aktif belajar juga sering menulis dikoran Lokal berbahasa Belanda dengan nama Max Tonellar. Dari berbagai tulisannya ,dia banyak mengkritik pemerintahan Hindia Belanda saat itu karena tidak pernah memberi ruang hukum bagi kaum pribumi. Hukum waktu itu masih mendeskriditkan ras dalam segala hal, urutan pertama adalah Totok(Eropa tulen), yang kedua Indo(keturunan Eropa-Pribumi), dan yang terkhir Pribumi.
Dengan kerja keras dan disiplin belajar yang tinggi Minke berhasil menjadi lulusan terbaik siswa HBS Surabaya dan menjadin Lulusan terbaik kedua seluruh HBS di Hindia Belanda. Dengan keberhasilan tersebut seolah menampar pemerintah Hindia Belanda waktu bahwa seorang siswa dari bangsa Pribumi mampu mengalahkan Siswa2 yang lain yang mayoritas Belanda.
Dan dari berbagai tulisan Minke di berbagai koran 2 Belanda yang sangat menyerukan sebuah arti apa itu Humanisme , sebuah persamaan Hak 2 Pribumi dimuka hukum dan perlakuan adil bagi sesama bangsa Kolonial yang Bernama Hindia Belanda.Dan dari sinilah dimulai dan diawali berbagi pergerakan Nasional yang pada intinya kemerdekaan dan persamaan hak.

0 komentar: